ERDHIKA MORNING IDEA 27 APRIL 2021
View PDF
27 Apr 2021

Minim Sentimen, Investor Perlu Cermati Perkembangan COVID 19


Indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah pada level 5965 (-0.87%) ditransaksikan senilai Rp 9.96 Triliun dengan volume transaksi 14.18 Miliar lembar saham dimana asing melakukan Aksi Jual Bersih Rp -226.58 Miliar pada beberapa saham LQ45 seperti: BBRI -220(B) , BMRI -153(B) , BBTN -100(B) , TLKM -36.(B) , TOWR -24.(B) , MDKA -11.(B) , ICBP -6.9(B). Adapun sektor yang membebani laju indeks perdagangan kemarin meliputi sektor Finance (-1.848%), Infrastructure (-1.297%), Basic-Ind (-1.292%), Agriculture (-1.002%), Manufactur (-0.613%),Trade (-0.442%), dan Consumer (-0.28%). Sedangkan sektor yang masih menopang laju indeks hari ini meliputi sektor Misc-Ind (0.007%), Property (0.749%), Mining (2.787%). Dan untuk proyeksi pergerakan indeks hari Selasa (27/4/2021) diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 5910 - 6030. Beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan Indeks kemarin diantaranya yakni adanya kekhawatiran investor akan tingginya nilai inflasi Amerika Serikat yang nantinya juga akan mendorong the Fed selaku bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuannya. Dalam situasi berisiko seperti ini baik investor domestik maupun global biasanya akan mengalihkan instrumen investasi mereka dari negara-negara emarging market atau negara berkembang seperti Indonesia ke instrumen negara maju yang aman seperti obligasi dan pasar saham Amerika Serikat. Selain itu yang membuat volume perdagangan IHSG hari ini cenderung sepi yakni karena adanya sentimen katalis lama mengenai BP Jamsostek yang akan mengurangi porsi investasinya di pasar equity, yang mana seperti yang kami jelaskan sebelumnya beberapa waktu lalu terkait pengurangan porsi yang dilakukan oleh BP Jamsostek belum tentu nantinya akan terjadi sell besar-besaran atau bahkan pengurangan investasi dalam jumlah yang cukup besar. Kemudian beralih ke kalender ekonomi yang akan dan mempengaruhi pergerakan kemarin hingga seminggu kedepan yaitu pertama dari domestik keamrin baru saja rilis data , Motorbike Sales secara YoY pada bulan maret yang mengalami perbaikan mesikupun masih dalam pertumbuhan minus dari sebelumnya -30.85 menjadi -7,2%. Selain itu dari Indonesia juga telah rilis data Foreign Direct Investment YoY kuartal 1 yang mengalami peningkatan sebesar 14% dari sebelumnya 5.5%. Selanjutnya beralih ke bursa regional yang sempat dibuka mix pada sesi awal perdagangan kemarin yakni akan ada rilis data mengenai Leading economic Index Final dari Jepang yang diproyeksikan akan mengalami peningkatan dari sebelumnya 98.1 menjadi 99.7, lalu akan rilis juga suku bunga acuan dari Jepang dan data retailo sales dari Jepang. Kemudian dari China akan rilis data Industrial Profit secara YoY selama bulan Maret. Terakhir, beralih ke Bursa US pekan ini investor menanti keputusan The Fed terkait suku bunga acuan yang akan rilis pada hari Kamis . Dimana keputusan the fed terkait suku bunga ini nantinya sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pergerakan indeks US dan juga global termasuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Selain itu, dari US juga akan rilis data GDP Growth Rate dan GDP Price Index yang diperkirakan akan mengalami perbaikan dari sebelumnya. Secara teknikal 'Indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah ke level 6016. Ditransaksikan dengan volume yang relatif sepi jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari pedagangan. Indikator stochastic juga nampak terjadi death cross yang mengindikasikan adanya potensi terjadi pelemahan.





PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com